Tuesday, December 11, 2018

1. Massorongan tallo’ na Piong sakke’ dio babangan a’pa’

 Massorongan tallo’ na Piong sakke’ dio babangan a’pa’
Pelaksanan massorongan tallo’ merupakan ritual dengan sarana yaitu 4 butir telur/tallo’ manuk rame yang diletakkan di empat penjuru mata angin/babangan a’pa’ (barat/matampu’, selatan/pollokna uai, timur/matanna allo dan Utara/ulunna uai).

Selain telur adapun sarana lainnya yaitu alang – alang/ria yang utuh dengan akar, tangke bulo utuh dengan daun, daun passakke, beras putih, air. Sarana tersebut kemudian ditata menjadi empat bagian/ tanding. Ria sebagai alas pertama yang dililit -  lilit atau dibentuk menjadi sebuah wadah kemudian diatasnya diletakkan selembar daun passakke lalu diberi sedikit beras putih kemudian 1 butir telur lalu diperciki air. Setelah itu baru dihaturkan dimasing – masing arah samping rumah sebelah barat/matampu’, sebelah timur/mataallo, belakang rumah atau arah selatan/pollokna uai dan depan rumah arah utara/ulunna uai beserta dengan tangkai bulo yang ditancapkan ke tanah di depan peletakan telur yang sudah ditata tersebut.
      
Setelah selesai massorongan tallo’ dilanjutkan dengan piong sakke’ di empat penjuru ( babangan a’pa’ ). Sarana yang digunakan yaitu daun pisang/bane’, beras ketan putih yang akan dimasak dalam bambu (dipiong) sebanyak 8 buah (Piong karua lampana), bambu bulo (ongan bulo) utuh dengan daun, ria. Dua piong dibungkus dengan selembar daun pisang/bane’, alang – alang/ria dan bulo diletakkan dimasing – masing arah mata angin.                                         

0 komentar:

Post a Comment