Massorongan
tallo’ na Piong sakke’ dio babangan a’pa’
Pelaksanan
massorongan tallo’ merupakan ritual
dengan sarana yaitu 4 butir telur/tallo’
manuk rame yang diletakkan di empat penjuru mata angin/babangan a’pa’ (barat/matampu’,
selatan/pollokna uai, timur/matanna allo dan Utara/ulunna uai).
Selain
telur adapun sarana lainnya yaitu alang – alang/ria yang utuh dengan akar, tangke bulo utuh dengan daun, daun
passakke, beras putih, air. Sarana tersebut kemudian ditata menjadi empat
bagian/ tanding. Ria sebagai alas pertama yang dililit - lilit atau dibentuk menjadi sebuah wadah
kemudian diatasnya diletakkan selembar daun passakke lalu diberi sedikit beras
putih kemudian 1 butir telur lalu diperciki air. Setelah itu baru dihaturkan
dimasing – masing arah samping rumah sebelah barat/matampu’, sebelah timur/mataallo,
belakang rumah atau arah selatan/pollokna
uai dan depan rumah arah utara/ulunna
uai beserta dengan tangkai bulo yang ditancapkan ke tanah di depan
peletakan telur yang sudah ditata tersebut.
Setelah
selesai massorongan tallo’
dilanjutkan dengan piong sakke’ di
empat penjuru ( babangan a’pa’ ).
Sarana yang digunakan yaitu daun pisang/bane’,
beras ketan putih yang akan dimasak dalam bambu (dipiong) sebanyak 8 buah (Piong
karua lampana), bambu bulo (ongan bulo) utuh dengan daun, ria. Dua piong dibungkus dengan selembar daun pisang/bane’, alang – alang/ria dan bulo diletakkan dimasing –
masing arah mata angin.
0 komentar:
Post a Comment