MONOLITHE

Image from Nyanyian Tanah Diperciki Tiga Darah

BATE MANURUN

BATE MANURUN

TONGKONAN

BAGIAN - BAGIAN RUMAH TONGKONAN

GESO' - GESO'

Alat Musik Tradisional Tana Toraja

Wednesday, December 23, 2015

MEDITASI

MEDITASI
Om Swastyastu
Om Awignam Astu namah Siddham
Meditasi adalah suatu proses pemusatan perhatian yang menyebar menjadi satu perhatian yang yang dilakukan secara sadar, penuh keinsafan dan tanpa paksaan.
 Manfaat : untuk bertambahnya kekuatan pikiran agar menjadi lebih sehat jasmani dan sehat rohani yang pada akhirnya dapat bersatu dengan Brahman. Landasannya Bhagawadgita VI. 45
            Prayatnad yatatmanas tu
            Yogi samsuddha kilbisah
            Anekajanmana samsiddhas
            Tatoyati param gatim
Artinya apabila seorang tekun dengan tulus ikhlas untuk maju lebih lanjut dengan pencemaran akhirnya ia mencapai kesempurnaan sesudah melatih selama banyak penjelmaan ia mencapai tujuan tertinggi yaitu kesederhanaan Brahman.
Manfaat meditasi bagi mediator:
  1. Seluruh cakra – cakra dengan sendirinya diaktifkan
  2. Energi negatif tubuh dibersihkan
  3.  Kemampuan cakra ajnal mata batin meningkat
  4. Penyaluran energi akan berlipat ganda
  5. Mampu mengendalikan emosi
  6. Penyembuhan diri sendiri terhadap luka batin dan fisik

Melalui meditasi seseorang dapat mengakat status roh sebelumnya menjadi lebih tinggi ( munculnya lingkaran keserikatan seseorang yang meditasi, artinya telah terangkat batin spiritualnya dengan pengaruh pada roh – roh leluhur terdahulu itu akan ditempatkan pada alam yang lebih tinggi, akan memberikan restu kepada pada keturunannya (sentana ), sehingga mendapat kebahagiaan hidup.
Aturan disiplin berlatih mantram suci dalam meditasi :
  1.  Penuh keyakinan kesetiaan terhadap dewa/dewi yang dipuja
  2.  Bermeditasi tidak dibawah tekanan
  3. Ciptakan rasa kasih saying, sabar dan ramah kepada semuanya
  4. Tidak kasar, marah, nafsu, gelisah, ego dan emosional
  5. Jangan mendapat mantra, suci dari sumber/guru yang bukan guru sejati anda
  6. Tidak pamrih tidak berkeinginan instan/ niat tidak baik
  7. Bila dalam proses meditasi mendapat keajaiban hendaknya tidak perlu takut harus lebih meningkatkan sadhananya agar menjadi berhasil
  8. Bila sudah berusaha keras tetapi belum mengalami kemajuan maka jangan berhenti. Terus lakukan secara berulang – ulang pasti berhasil
  9. Makan hendaknya dipilih ringan ( tidak dari daging berkaki empat )

a.       Dimsak dengan benar tidak terlalu banyak bila terlalu banyak makan maka organ – organ sensorik menjadi tergairahkan dan meninggikan nafsu (libido).
b.      Makanan ringan akan dapat memurnikan pikiran sehingga mempunyai ingatan kuat dan mampu dalam kesadaran Brahman.
Landasannya ada dalam Bhagawadgita VI.6
            Bandhur atmanas tasya, yanatmaivat manajitah
            Anatmanas tu satrutve, vartetatmaiva satruva
Artinya bagi orang yang sudah menaklukkan pikirannya, pikirannya itu menjadi temannya yang lebih baik, tetapi yang belum mampu menaklukkan pikirannya, pikirannya itulah menjadi musuh paling jahat.
Berbagai aasana dalam meditasi (Krya yoga)
  1. Siddhasana. Caranya tempatkan satu tumit pada anus dan tumit satunya pada organ kemaluan. Kaki dan paha diatur sedemikian rupa, sehingga pergelangan kaki bertemu saling menyentuh. Tangan di atas lutut bentuk jnana mudra. Duduk posisi ini 15 – 20 menit dengan mata tertutup, konsentrasi pada satu titik di antara kedua alis ( ajnaltrikuti ). Berguna untuk menyembuhkan rematik dan menjaga tubuh serta pikiran tetap stabil.
  2. Padmasana. caranya kaki kanan pada paha kiri dan dengan berhati – hati letakkan kaki kiri pada paha kanan, ini adalah posisi tubuh untuk proses spiritual diikuti dengan menaruh lidah di antara gigi atas dan gigi bawah, dagu menekankan ke dada, pandangan mata dipusatkan pada ujung hidung, nafas perlahan – lahan. Berguna untuk menghancurkan berbagai penyakit.
  3. Pranayama. Caranya tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari, tarik nafas melalui lubang hidung kiri, lalu dengan lubang hidung kanan tahan nafas selama mungkin/ semampunya, kemudian keluarkan perlahan melalui lubang hidung kanan. 20x putaran pada pagi hari, 20x putaran pada malam hari kemudian tingkatkan jumlahnya perlahan – lahan. Gunanya untuk memurnikan nadi – nadi mengokohkan pikiran dan berkonsentrasi, meningkatkan kerja pencernaan dan menambah nafsu makan.
  4. Traktakka. Caranya dengan menatap pada sebuah titik atau objek gambar Omkara, sinar lilin tanpa mengedipkan mata untuk meningkatkan konsentrasi. Untuk meningkatkan ketajaman pandangan dan pengendalian pikiran
  5. Puja. Dewa/ dewi hendaknya direnungkan dalam pikiran selama mengucapkan mantram, karena mantram mempunyai kekuatan yang luar biasa dan dapat  member hasil yang maksimal

Cara ini dapat dilakukan dengan 3 jalan
1.      Vaikhari ( verbal ) bersuara keras
2.      Upamsu ( berbisik)
3.      Manasik ( secara mental di dalam hati)
            6.  Agni homa/ Agni hotra
          Homa/hotra dilakukan dengan api suci sesuai denganritual yang ditentukan (ada buku                  tuntunan khusus)


Om Santih, Santih, Santih Om

Thursday, December 10, 2015

Agama Sebagai Pegangan Hidup dalam Zaman Kaliyuga


Om Swastyastu
Om Awighnam Astu namo Siddham
      Agar kita dapat mengetahui keberadaan kita sekarang ini, maka ada baiknya kita mengetahui Zaman Hindu terlebih dahulu. Dalam kitab suci mahanirwana tantra : Sloka 81, Nitisastra :IV.13 dan Bhagavadgita:VII.9 disebutkan ada 4 zaman9yuga) dalam Hindu yaitu:

Jnana dan Karma Kanda


Dalam agama Hindu ada empat jalan untuk mendekatkan diri kehadapan Brahman yaitu melalui bhakti, karma, jnana, dan yoga. Keempat jalan ini disebut catur marga.
 Pada zaman dahulu hanya para Maharsi atau Yogi yang mampu melakukan jalan jnana kanda yaitu melalui jnana dan yoga. Sedangkan yang lainnyahanya melalui karma kanda yaitu bhakti dan karma.
Jnana kanda adalah ajaran bhakti melalui ilmu pengetahuan, sedangkan karma kanda adalah ajaran bhakti melalui kerja. Jalan karma kanda memerlukan sarana yang berasal dari tumbuh – tumbuhan dan binatang yang dijadikan korban suci. Korban suci dalam wujud banten, kemudian dipersembahkan kepada Brahman melalui perantara para Dewa.

Panca Maha Yadnya


Di luar negeri Hindu tetap eskis bahkan berkembang terus, tetapi kalau kita melihat perkembangan agama Hindu di Indonesia sangat memprihatikan alias jatuh bangun. Hal ini terjadi karena pemeluknya tidak memiliki jiwa militan. Padahal ajaran Hindu luar biasa bagusnya karena cocok untuk sepanjang zaman. Tidak punah karena pergantian zaman. Agama Hindu adalah agama tertua, seusianya sudah punah tertelan zaman.
Adama Hindu telah eksis sepanjang zaman karena merupakan ajaran Sanata Dharma yaitu kebenaran abadi dan universal, langgeng sejak beribu – ribu tahun sebelum masehidan Vaidhika Dharma yaitu kebenaran yang diwahyukan oleh Brahman.

Puasa Ekadasi


Ada dua macam puasa yaitu puasa agama dan puasa ilmiah (ratio). Puasa gama dilakukan dengan maksud untuk menyucikan rohani agar lebih mudah memusatkan pikiran saat dengan kehadapan Brahman. Sedangkan puasa ilmiah dilakukan untuk membersihkan tubuh, dengan membuang racun – racun sebagai penyebab utama penyakit dalam tubuh. Kalau ada gejala penyakit satu cara untuk menormalkan tubuh adalah dengan berpuasa memberikan alat penvernaan untuk beristirahat mempermudah proses penyembuhan
Dengan alasan tersebut maka makanan harus diimbangi dengan berpuasa. Sekarang ini umat Hindu banyak melakukan puasa hanya sekali setahun yakni puasa Nyepi atau pada saaat Sivaratri. Mereka belum mengetahui ada puasa ekadasi yaitu jatuh pada hari kesebelas menurut perhitungan bulan. Cara mengetahui hari ekadasi adalah jatuhnya purnama dan tilem dikurangi empat. Jadi dalam sebulan ada dua kali hari ekadasi. Puasa ekadasi tersebut dikisahkan d;am kitab Padma Purana. Kisahnya diawali olehpertanyaan Rsi Jaimini kepada Srila Vyasadeva.

Sunday, December 6, 2015

Mathematical Modeling Of Influenza


MATHEMATICAL MODELING OF INFLUENZA H1N1 WITH A SECONDARY
BACTERIAL PNEUMONIA INFECTION

Abstrak
Dalam tulisan ini dibuat model pandemi dimana individu pertama kali terinfeksi oleh virus influenza dan kemudian terinfeksi bakteri sekunder pneumonia. Model ini menggunakan pendekatan SIR yang dimodifikasi dengan menambahkan infeksi bakteri sekunder pneumonia. Analisis kualitatif pada model dilakukan untuk menentukan nilai parameter penyakit. Model ini juga digunakan untuk menyelidiki mengenai jumlah populasi dengan vaksinasi untuk influenza, jumlah populasi untuk karantina setelah terinfeksi influenza, bagaimana cara pengobatan infeksi bakteri dan kemudian dapat menentukan tindakan yang terbaik untuk meminimalkan akibat dari pandemi. Selanjutnya, untuk mengilustrasikan model tersebut maka dilakukan simulasi model dengan menentukan titik keseimbangan. Dari hasil simulasi numerik dengan nilai awal 0,9933 diperoleh bahwa menvaksinasi populasi sebesar 10% dapat mengurangi jumlah kematian sebesar 21 % dan mengkarantina populasi juga dapat mengurangi jumlah kematian dengan menurunkan laju penyebaran virus influenzaSedangkan untuk pengobatan infeksi bakteri dilakukan dengan menambah nilai tingkat penyembuhan infeksi bakteri.
Kata Kunci : Model SIR, Vaksinasi, Karantina, Infeksi Bakteri Sekunder.

Ma'passakke dalam Aluk Bua' Tana Toraja

Mangkamo Puang Matua kumande sanda mammi’
Puramo Tokaubanan tumimbu’ sanda marasa
Mangkamo deata titanan tallu  kumande sanda mammi’
Puramo puang tirindu lalikan tumimbu’ sanda marasa
Mangkamo nene’ manganna sangka’ kumande sanda mammi’
Puramo todolo lentenan panikuan tumimbu’ sanda marasa
Mangkamo bongana sukaran aluk kumande sanda mammi’
Puramo patiranna saloso bisara tumimbu’ sanda marasa
Silelemo dikataanni to ma’tau tallu
Tae’mo dipapusa borongna to samba’ batu lalikan