MONOLITHE

Image from Nyanyian Tanah Diperciki Tiga Darah

BATE MANURUN

BATE MANURUN

TONGKONAN

BAGIAN - BAGIAN RUMAH TONGKONAN

GESO' - GESO'

Alat Musik Tradisional Tana Toraja

Thursday, January 10, 2019

2. Piong Marapuan Di Babangan A’pa’

      2. Piong Marapuan Dio Babangan A’pa’
Piong marapuan yaitu memasak nasi dalam bambu (ma’piong) di empat penjuru (babangan a’pa’) dan memotong empat ekor ayam (manuk rame), satu ekor disetiap penjuru .
Adapun sarana yang dipakai yaitu : empat ekor ayam rame, potongan bambu, batang jambu, beras ketan putih, daun sirih, pinang, kapur sirih, tuak, bingka’ daun tagari dan 3 tangkai daun dirak.
Hal yang pertama dilakukan memotong bambu lalu diisi beras kemudian membuat langan dari tangkai jambu dan tangkai daun dirak dimasing – masing empat arah penjuru mata angin (babangan a’pa’). 

Langan

Beras yang sudah diisi beras diletakkan di atas langan lalu di nyalakan api, membuat kala mata dari bilah bambu lalu bulu ayam yang diambil dari sayapnya dan diikat dengan daun tagari diletakkan pada kala mata setelah itu menyiapkan pangngan (daun sirih, pinang, kapur sirih) dan daun pisang di bingka’ kemudian ayam dipotong, lalu dibakar  setelah itu dipotong menjadi beberapa bagian dan dipisahkan bagian – bagian yang akan dipakai untuk sesajen (ma’pesung). 

Setelah itu dimasukkan kedalam bambu lalu dimasak. Sambil menunggu daging ayamnya matang, nasi bambunya dikupas kulitnya dan Tominaa menyiapkan daun pisang/bane’ untuk ma’pesung

Tuesday, December 11, 2018

1. Massorongan tallo’ na Piong sakke’ dio babangan a’pa’

 Massorongan tallo’ na Piong sakke’ dio babangan a’pa’
Pelaksanan massorongan tallo’ merupakan ritual dengan sarana yaitu 4 butir telur/tallo’ manuk rame yang diletakkan di empat penjuru mata angin/babangan a’pa’ (barat/matampu’, selatan/pollokna uai, timur/matanna allo dan Utara/ulunna uai).

Wednesday, July 4, 2018

Rangkaian Pelaksanaan Onoran Aluk Mangrara / Merok Tongkonan Mandetek.

  1. Sorongan Tallo’ na Piong Sakke Dio Babangan A’pa’
  2. Piong Marapuan Dio Babangan A’Pa’(Barat,Selatan,Timur,Utara)
  3. Mangalli Wai Lako To’Bubun (Tondon Bubun)
  4. Mangalli Riu (Lakona Lantang Bai)
  5. Umbori’ Lalan Tarru’ Tama Tananan Pasa’ (lalan lamentama tarampak banua)
  6. Ma’piong Dio Tombang Tedong  na Ussapan Salu Kalua’ (Randanan)
  7. Ma’tebak Lalan Tedong Tama Kapemalaran, Ma’piong dio Lantang Tedong  na Lantang Bai.
  8. Makaroen Manggaraga Lantang Bubung.
  9. Ma’palimbong  (Lalan tama pa’pesungan na tingo lantang bubung)
  10. Ma’manuk Tallu (Pa’pesungan)
  11. Umpatorro Pangngan
  12. Ma’pallin
  13. Mangrambu Langi’
  14. Umpakande Aluk (Barat Laut)
  15. Mantoto Sendana (Pa’pesungan)
  16. Ma’piong dio Pura (Melambi’) na Ma’karoen – roen (Pollo’ Banua)
  17. Kendek Massuru’ (Do Banua)
  18. Ma’karoen – roen (Pollo’ Banua)
  19. Ma’patama A’riri Posi’ Na Ma’galampang
  20. Ma’Karerang A’pa’
  21. Manta’da (Pollo’ Banua)
  22. Ma’langangan Tambuli Pata’ (Do Banua)  na Umbunna’ Padang (Lalan tama Pa’Pesungan. )
  23. Umpopengkalo Gandang
  24. Ma’somba Tedong
  25. Ma’tammuan Allo
  26. Matanna Mangrara
  27. Massedan Sara’ka’
  28. Ma’karerang 

Thursday, June 29, 2017

KEYAKINAN ALUK TODOLO



KEYAKINAN ALUK TODOLO
            Sebagaimana halnya agama – agama di dunia memiliki dasar – dasar keyakinan dan kerangka agama masing – masing, demikian juga agama Alukta atau agama Hindu yang berdomisili di daerah Toraja memiliki keyakinan sebagai berikut
I.                   Percaya dengan adanya Puang Matua
Puang Matua adalah pencipta Deata atau Deata tertinggi ( kesadaran tertinggi disebut Puang Matua. Dalam gelarnya Puang Matua Dao tangnganna langi’ , Tokaubanan dao masuanggana topalullungan, iamo Deata sumpu mamase, iamo puang sa’pa labuda, iamo untampa sang Deatanna (manifestasi ), iamo tumampa tau, rumende tolino, untampa mintu’ sakke sayuanna.

Wednesday, December 23, 2015

MEDITASI

MEDITASI
Om Swastyastu
Om Awignam Astu namah Siddham
Meditasi adalah suatu proses pemusatan perhatian yang menyebar menjadi satu perhatian yang yang dilakukan secara sadar, penuh keinsafan dan tanpa paksaan.
 Manfaat : untuk bertambahnya kekuatan pikiran agar menjadi lebih sehat jasmani dan sehat rohani yang pada akhirnya dapat bersatu dengan Brahman. Landasannya Bhagawadgita VI. 45
            Prayatnad yatatmanas tu
            Yogi samsuddha kilbisah
            Anekajanmana samsiddhas
            Tatoyati param gatim
Artinya apabila seorang tekun dengan tulus ikhlas untuk maju lebih lanjut dengan pencemaran akhirnya ia mencapai kesempurnaan sesudah melatih selama banyak penjelmaan ia mencapai tujuan tertinggi yaitu kesederhanaan Brahman.
Manfaat meditasi bagi mediator:
  1. Seluruh cakra – cakra dengan sendirinya diaktifkan
  2. Energi negatif tubuh dibersihkan
  3.  Kemampuan cakra ajnal mata batin meningkat
  4. Penyaluran energi akan berlipat ganda
  5. Mampu mengendalikan emosi
  6. Penyembuhan diri sendiri terhadap luka batin dan fisik

Melalui meditasi seseorang dapat mengakat status roh sebelumnya menjadi lebih tinggi ( munculnya lingkaran keserikatan seseorang yang meditasi, artinya telah terangkat batin spiritualnya dengan pengaruh pada roh – roh leluhur terdahulu itu akan ditempatkan pada alam yang lebih tinggi, akan memberikan restu kepada pada keturunannya (sentana ), sehingga mendapat kebahagiaan hidup.
Aturan disiplin berlatih mantram suci dalam meditasi :
  1.  Penuh keyakinan kesetiaan terhadap dewa/dewi yang dipuja
  2.  Bermeditasi tidak dibawah tekanan
  3. Ciptakan rasa kasih saying, sabar dan ramah kepada semuanya
  4. Tidak kasar, marah, nafsu, gelisah, ego dan emosional
  5. Jangan mendapat mantra, suci dari sumber/guru yang bukan guru sejati anda
  6. Tidak pamrih tidak berkeinginan instan/ niat tidak baik
  7. Bila dalam proses meditasi mendapat keajaiban hendaknya tidak perlu takut harus lebih meningkatkan sadhananya agar menjadi berhasil
  8. Bila sudah berusaha keras tetapi belum mengalami kemajuan maka jangan berhenti. Terus lakukan secara berulang – ulang pasti berhasil
  9. Makan hendaknya dipilih ringan ( tidak dari daging berkaki empat )

a.       Dimsak dengan benar tidak terlalu banyak bila terlalu banyak makan maka organ – organ sensorik menjadi tergairahkan dan meninggikan nafsu (libido).
b.      Makanan ringan akan dapat memurnikan pikiran sehingga mempunyai ingatan kuat dan mampu dalam kesadaran Brahman.
Landasannya ada dalam Bhagawadgita VI.6
            Bandhur atmanas tasya, yanatmaivat manajitah
            Anatmanas tu satrutve, vartetatmaiva satruva
Artinya bagi orang yang sudah menaklukkan pikirannya, pikirannya itu menjadi temannya yang lebih baik, tetapi yang belum mampu menaklukkan pikirannya, pikirannya itulah menjadi musuh paling jahat.
Berbagai aasana dalam meditasi (Krya yoga)
  1. Siddhasana. Caranya tempatkan satu tumit pada anus dan tumit satunya pada organ kemaluan. Kaki dan paha diatur sedemikian rupa, sehingga pergelangan kaki bertemu saling menyentuh. Tangan di atas lutut bentuk jnana mudra. Duduk posisi ini 15 – 20 menit dengan mata tertutup, konsentrasi pada satu titik di antara kedua alis ( ajnaltrikuti ). Berguna untuk menyembuhkan rematik dan menjaga tubuh serta pikiran tetap stabil.
  2. Padmasana. caranya kaki kanan pada paha kiri dan dengan berhati – hati letakkan kaki kiri pada paha kanan, ini adalah posisi tubuh untuk proses spiritual diikuti dengan menaruh lidah di antara gigi atas dan gigi bawah, dagu menekankan ke dada, pandangan mata dipusatkan pada ujung hidung, nafas perlahan – lahan. Berguna untuk menghancurkan berbagai penyakit.
  3. Pranayama. Caranya tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari, tarik nafas melalui lubang hidung kiri, lalu dengan lubang hidung kanan tahan nafas selama mungkin/ semampunya, kemudian keluarkan perlahan melalui lubang hidung kanan. 20x putaran pada pagi hari, 20x putaran pada malam hari kemudian tingkatkan jumlahnya perlahan – lahan. Gunanya untuk memurnikan nadi – nadi mengokohkan pikiran dan berkonsentrasi, meningkatkan kerja pencernaan dan menambah nafsu makan.
  4. Traktakka. Caranya dengan menatap pada sebuah titik atau objek gambar Omkara, sinar lilin tanpa mengedipkan mata untuk meningkatkan konsentrasi. Untuk meningkatkan ketajaman pandangan dan pengendalian pikiran
  5. Puja. Dewa/ dewi hendaknya direnungkan dalam pikiran selama mengucapkan mantram, karena mantram mempunyai kekuatan yang luar biasa dan dapat  member hasil yang maksimal

Cara ini dapat dilakukan dengan 3 jalan
1.      Vaikhari ( verbal ) bersuara keras
2.      Upamsu ( berbisik)
3.      Manasik ( secara mental di dalam hati)
            6.  Agni homa/ Agni hotra
          Homa/hotra dilakukan dengan api suci sesuai denganritual yang ditentukan (ada buku                  tuntunan khusus)


Om Santih, Santih, Santih Om

Thursday, December 10, 2015

Agama Sebagai Pegangan Hidup dalam Zaman Kaliyuga


Om Swastyastu
Om Awighnam Astu namo Siddham
      Agar kita dapat mengetahui keberadaan kita sekarang ini, maka ada baiknya kita mengetahui Zaman Hindu terlebih dahulu. Dalam kitab suci mahanirwana tantra : Sloka 81, Nitisastra :IV.13 dan Bhagavadgita:VII.9 disebutkan ada 4 zaman9yuga) dalam Hindu yaitu:

Jnana dan Karma Kanda


Dalam agama Hindu ada empat jalan untuk mendekatkan diri kehadapan Brahman yaitu melalui bhakti, karma, jnana, dan yoga. Keempat jalan ini disebut catur marga.
 Pada zaman dahulu hanya para Maharsi atau Yogi yang mampu melakukan jalan jnana kanda yaitu melalui jnana dan yoga. Sedangkan yang lainnyahanya melalui karma kanda yaitu bhakti dan karma.
Jnana kanda adalah ajaran bhakti melalui ilmu pengetahuan, sedangkan karma kanda adalah ajaran bhakti melalui kerja. Jalan karma kanda memerlukan sarana yang berasal dari tumbuh – tumbuhan dan binatang yang dijadikan korban suci. Korban suci dalam wujud banten, kemudian dipersembahkan kepada Brahman melalui perantara para Dewa.